22 Maret 2008

Hati seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada
Ayahnya,
tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang
mengusap wajahnya yang
mulai berkerut-merut dengan badannya yang
terbungkuk-bungkuk, disertai
suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada
ayahnya: Ayah ,
mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan
Ayah yang kian hari
kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika
Ayahnya sedang santai
di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah
jawaban
Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak
mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya
tercenung rasa
penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya
rambut anak wanita
itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya
mengatakan : "Anakku,
kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."
Demikian bisik Ayahnya,
membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu
menghampiri Ibunya
lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi
berkerut-merut dan
badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya
Ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang
benar
benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang
akan demikian."
Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa,
tetapi dia
tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di
dalam mimpi itu
seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut,
namun jelas sekali.
Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu
ternyata suatu rangkaian
kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai
pemimpin
keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan
keluarga, dia
senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar
keluarganya merasa aman
teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk
membanting
tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya
harus cukup kuat
pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha
mencari sesuap
nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri
yang halal dan
bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun
seringkali dia
mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan
membuat dirinya
pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan
kulitnya tersengat
panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan
badannya basah kuyup
kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin,
dia relakan tenaga
perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu
dia ingat, adalah
disaat semua orang menanti kedatangannya dengan
mengharapkan hasil dari
jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang
akan
membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing
keluarganya tanpa
adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan
hidupnya keletihan dan
kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha
berjuang
demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam
kondisi & situasi apapun
juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai
perasaannya melukai
hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah
memberikan perlindungan
rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur
lelap. Serta sentuhan
perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila
saat dia sedang
menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling
menyayangi &
mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk
memberikan
pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan &
menyadarkan, bahwa
Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap
Suaminya, Istri yang
baik adalah Istri yang senantiasa menemani. &
bersama-sama menghadapi
perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun
seringkali
kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan
yang diberikan kepada
Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling
melengkapi serta
saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti
bahwa
Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya
pikirnya untuk mencari &
menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam
keluarga bahagia &
BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan,
bahwa sebagai laki-laki
yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya,
senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya,
kekuatannya,
keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh
sebagai
Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar
dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan
yang dimiliki oleh
laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini
adalah Amanah di Dunia
& Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari,
berlutut &
berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia
hampiri bilik Ayahnya
yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak
wanita itu merengkuh dan
mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR &
MERASAKAN BEBANMU,
AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan
Tuhan yang begitu
agung,
tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan
tangan Ayah... With
Love
to All Father

Tidak ada komentar: