Rambut bisa sama hitam, tetapi pendapat boleh berbeda, begitulah
juga dalam mengelola uang. Kita bekerja keras setiap hari untuk
mendapatkan penghasilan, beberapa dari kita bahkan mendapatkan lebih
besar dibandingkan yang lainnya.
Namun, bagaimana cara menggunakannya berbeda. Ada yang cenderung
menghabiskan uangnya segera, menyimpannya untuk digunakan lagi di
masa depan. Beberapa orang cenderung terus-menerus menyimpan
uangnya, dan hanya sedikit yang bisa mendayagunakannya.
Kecenderungan inilah yang akan membagi para pengguna uang menjadi
beberapa tipe.
Tidak semua tipe penggunaan uang langsung menempatkan Anda dalam
kategori kebebasan finansial. Dengan mengetahui siapa diri Anda
sekarang, akan membantu memetakan arah untuk mencapai posisi yang
diinginkan pada masa datang.
Looser = Pecundang
Looser adalah orang yang kecanduan dan candunya adalah uang. Pada
saat ketagihan, dia akan menghabiskan apa pun yang dimilikinya dan
bahkan yang tidak dimilikinya. Pengeluarannya selalu lebih besar
daripada penghasilannya karena memperturutkan ketergantungan yang
amat sangat pada uang untuk mengobati sesuatu.
Setiap orang mempunyai lubang di hatinya, tetapi looser hanya mampu
mengisinya dengan uang. Lubang itu dapat berupa apa saja - kesepian,
dendam, atau rendah diri yang memicu emosi berlebihan.
Jika tidak terkendali orang menjadi butuh pelampiasan dengan
berbagai macam cara. Untuk melampiaskan kemarahan, kesedihan atau
kekecewaan, looser melampiaskannya dengan berbelanja. Semakin marah,
sedih, kecewa maka semakin banyak belanjaannya.
Looser membutuhkan lebih banyak uang untuk mengatasi rasa sakitnya.
Mereka selalu kekurangan, dan untuk menutupinya mereka mengambil
dari tempat lain. Tipe pecundang arus kasnya selalu negatif atau
defisit.
Kekurangan inilah yang ditutup dengan cara berutang. Akibatnya jika
arus kas negatif terus menerus, jumlah beban utang juga bisa semakin
berat. Looser tipikal yang selalu bangkrut. Prinsipnya, hidup akan
berjalan baik-baik saja jika bisa mendapat lebih banyak uang atau
lebih banyak utang
Shopper = Pembelanja
Ketika menerima uang, segera saja uang itu berubah menjadi belanja
bulanan, tagihan telepon, listrik, air, gaji pembantu, iuran pensiun
atau tabungan pendidikan anak. Seakan-akan uang dalam bentuk aslinya
sebagai uang sangatlah mengganggu sehingga tipe shopper segera
menukarnya dengan bentuk lain.
Satu-satunya yang bisa menghentikan mereka adalah kalau uangnya
habis. Buat pembelanja, mereka akan baik-baik saja selama
pengelurannya tidak lebih dari penghasilannya. Tidak heran mereka
selalu mengeluh tidak punya uang, bahkan pada saat gajian
sekalipun. "Gaji cuma numpang lewat." Prinsip hidupnya segala
sesuatu akan baik-baik saja asal impas.
Tidak seperti looser yang berbelanja melebihi takaran, tipe
pembelanja bahkan enggan berutang. Shopper merencanakan penggunaan
uangnya dengan cermat dan mereka cukup cerdas untuk berhenti ketika
uang habis.
Pengeluaran mereka selalu sama besarnya dengan penghasilan mereka.
Jika penghasilan naik, secara alamiah pengeluaran naik juga.
Penghasilan dan pengeluaran seperti saling berkejaran. Tidak peduli
berapa kalipun sudah kenaikan gaji terjadi, sulit sekali
mengumpulkan uang untuk tidak digunakan.
Penghasilan yang ada sekarang jika tidak habis untuk biaya hidup
masa sekarang, pasti akan digunakan untuk suatu tujuan keuangan
tertentu di masa depan, misalnya membayar biaya pendidikan anak,
membayar biaya hidup pensiun atau menunaikan ibadah Haji.
Keeper = Penyimpan
Kehilangan uang menakutkan. Semakin besar jumlahnya semakin
menakutkan. Saya kira begitulah juga motivasi orang menabung. Kalau
dipikir-pikir kegiatan menabung itu sama sekali tidak menyenangkan.
Buat apa kita mendapatkan uang tetapi tidak dibelanjakan? Tetapi
buat keeper jika berbelanja membuatnya kehilangan uang maka dia
perlu untuk tidak menghabiskannya. Kehilangan uang membuat tipe
keeper tidak aman, dan menyimpannya akan menetralisir rasa tidak
aman.
Keeper tidak kesulitan untuk membayar kebutuhan hidupnya di masa
sekarang. Dia juga akan mampu membiayai berbagi tujuan keuangan
tertentu yang ingin dicapainya di masa depan. Di luar itu keeper
bahkan menyimpan lebih banyak - untuk dirinya, untuk keluarganya.
Dia tipe yang akan terus menerus mengumpulkan uang dengan tujuan
untuk disimpan, lebih dari sekadar mencukupi kebutuhannya sekarang
maupun di masa depan.
Sedikit demi sedikit dari hari ke hari tumpukan uangnya bertambah
banyak, proses ini inilah yang amat disukainya. Dia membuat uangnya
bekerja lebih keras agar bisa menghasilkan lebih banyak uang
untuknya.
Developer = Pengembang
Developer tidak dikendalikan oleh uang, dia mengendalikan uang. Maka
itu, dia tidak menginginkan uang kecuali jika membutuhkan sebesar
yang akan digunakan untuk menjalankan rencananya.
Prinsipnya, setiap rupiah dalam sebuah portfolio berada disana untuk
suatu tujuan tertentu, jika tidak, uang itu harusnya berada di
tempat lain untuk tujuan lain. Developer percaya bahwa uang adalah
salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Jadi, dia tidak membuat rencana mengumpulkan uang, tetapi dia
memiliki tujuan yang membutuhkan uang untuk mewujudkannya. Sesuai
dengan namanya-developer mengembangkan/ membangun sesuatu dalam
ukuran masif yang hanya bisa dikerjakan dengan keterlibatan banyak
orang.
Dengan tujuan besar inilah yang menyebabkan daya jangkaunya terhadap
uang menjadi luas. Developer memusatkan perhatiannya pada usaha-
usaha yang memberi manfaat pada masyarakat.
Developer menjalankan rencananya langkah demi langkah secara
bertahap mencapai tujuannya, proses inilah yang amat disukainya.
Jika satu tujuan telah tercapai, maka dengan segera dia akan
menentukan tujuan baru yang lebih baik lebih besar. Dia membuat uang
bekerja lebih keras untuk mewujudkan tujuannya.
juga dalam mengelola uang. Kita bekerja keras setiap hari untuk
mendapatkan penghasilan, beberapa dari kita bahkan mendapatkan lebih
besar dibandingkan yang lainnya.
Namun, bagaimana cara menggunakannya berbeda. Ada yang cenderung
menghabiskan uangnya segera, menyimpannya untuk digunakan lagi di
masa depan. Beberapa orang cenderung terus-menerus menyimpan
uangnya, dan hanya sedikit yang bisa mendayagunakannya.
Kecenderungan inilah yang akan membagi para pengguna uang menjadi
beberapa tipe.
Tidak semua tipe penggunaan uang langsung menempatkan Anda dalam
kategori kebebasan finansial. Dengan mengetahui siapa diri Anda
sekarang, akan membantu memetakan arah untuk mencapai posisi yang
diinginkan pada masa datang.
Looser = Pecundang
Looser adalah orang yang kecanduan dan candunya adalah uang. Pada
saat ketagihan, dia akan menghabiskan apa pun yang dimilikinya dan
bahkan yang tidak dimilikinya. Pengeluarannya selalu lebih besar
daripada penghasilannya karena memperturutkan ketergantungan yang
amat sangat pada uang untuk mengobati sesuatu.
Setiap orang mempunyai lubang di hatinya, tetapi looser hanya mampu
mengisinya dengan uang. Lubang itu dapat berupa apa saja - kesepian,
dendam, atau rendah diri yang memicu emosi berlebihan.
Jika tidak terkendali orang menjadi butuh pelampiasan dengan
berbagai macam cara. Untuk melampiaskan kemarahan, kesedihan atau
kekecewaan, looser melampiaskannya dengan berbelanja. Semakin marah,
sedih, kecewa maka semakin banyak belanjaannya.
Looser membutuhkan lebih banyak uang untuk mengatasi rasa sakitnya.
Mereka selalu kekurangan, dan untuk menutupinya mereka mengambil
dari tempat lain. Tipe pecundang arus kasnya selalu negatif atau
defisit.
Kekurangan inilah yang ditutup dengan cara berutang. Akibatnya jika
arus kas negatif terus menerus, jumlah beban utang juga bisa semakin
berat. Looser tipikal yang selalu bangkrut. Prinsipnya, hidup akan
berjalan baik-baik saja jika bisa mendapat lebih banyak uang atau
lebih banyak utang
Shopper = Pembelanja
Ketika menerima uang, segera saja uang itu berubah menjadi belanja
bulanan, tagihan telepon, listrik, air, gaji pembantu, iuran pensiun
atau tabungan pendidikan anak. Seakan-akan uang dalam bentuk aslinya
sebagai uang sangatlah mengganggu sehingga tipe shopper segera
menukarnya dengan bentuk lain.
Satu-satunya yang bisa menghentikan mereka adalah kalau uangnya
habis. Buat pembelanja, mereka akan baik-baik saja selama
pengelurannya tidak lebih dari penghasilannya. Tidak heran mereka
selalu mengeluh tidak punya uang, bahkan pada saat gajian
sekalipun. "Gaji cuma numpang lewat." Prinsip hidupnya segala
sesuatu akan baik-baik saja asal impas.
Tidak seperti looser yang berbelanja melebihi takaran, tipe
pembelanja bahkan enggan berutang. Shopper merencanakan penggunaan
uangnya dengan cermat dan mereka cukup cerdas untuk berhenti ketika
uang habis.
Pengeluaran mereka selalu sama besarnya dengan penghasilan mereka.
Jika penghasilan naik, secara alamiah pengeluaran naik juga.
Penghasilan dan pengeluaran seperti saling berkejaran. Tidak peduli
berapa kalipun sudah kenaikan gaji terjadi, sulit sekali
mengumpulkan uang untuk tidak digunakan.
Penghasilan yang ada sekarang jika tidak habis untuk biaya hidup
masa sekarang, pasti akan digunakan untuk suatu tujuan keuangan
tertentu di masa depan, misalnya membayar biaya pendidikan anak,
membayar biaya hidup pensiun atau menunaikan ibadah Haji.
Keeper = Penyimpan
Kehilangan uang menakutkan. Semakin besar jumlahnya semakin
menakutkan. Saya kira begitulah juga motivasi orang menabung. Kalau
dipikir-pikir kegiatan menabung itu sama sekali tidak menyenangkan.
Buat apa kita mendapatkan uang tetapi tidak dibelanjakan? Tetapi
buat keeper jika berbelanja membuatnya kehilangan uang maka dia
perlu untuk tidak menghabiskannya. Kehilangan uang membuat tipe
keeper tidak aman, dan menyimpannya akan menetralisir rasa tidak
aman.
Keeper tidak kesulitan untuk membayar kebutuhan hidupnya di masa
sekarang. Dia juga akan mampu membiayai berbagi tujuan keuangan
tertentu yang ingin dicapainya di masa depan. Di luar itu keeper
bahkan menyimpan lebih banyak - untuk dirinya, untuk keluarganya.
Dia tipe yang akan terus menerus mengumpulkan uang dengan tujuan
untuk disimpan, lebih dari sekadar mencukupi kebutuhannya sekarang
maupun di masa depan.
Sedikit demi sedikit dari hari ke hari tumpukan uangnya bertambah
banyak, proses ini inilah yang amat disukainya. Dia membuat uangnya
bekerja lebih keras agar bisa menghasilkan lebih banyak uang
untuknya.
Developer = Pengembang
Developer tidak dikendalikan oleh uang, dia mengendalikan uang. Maka
itu, dia tidak menginginkan uang kecuali jika membutuhkan sebesar
yang akan digunakan untuk menjalankan rencananya.
Prinsipnya, setiap rupiah dalam sebuah portfolio berada disana untuk
suatu tujuan tertentu, jika tidak, uang itu harusnya berada di
tempat lain untuk tujuan lain. Developer percaya bahwa uang adalah
salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Jadi, dia tidak membuat rencana mengumpulkan uang, tetapi dia
memiliki tujuan yang membutuhkan uang untuk mewujudkannya. Sesuai
dengan namanya-developer mengembangkan/ membangun sesuatu dalam
ukuran masif yang hanya bisa dikerjakan dengan keterlibatan banyak
orang.
Dengan tujuan besar inilah yang menyebabkan daya jangkaunya terhadap
uang menjadi luas. Developer memusatkan perhatiannya pada usaha-
usaha yang memberi manfaat pada masyarakat.
Dia percaya bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat
kesejahteraan masyarakat dengan kemakmuran pribadi. Artinya bangunan
finansial yang akan didirikannya tidak bisa diperuntukkan untuk
dirinya dan keluarganya, tetapi juga untuk masyarakat luas.
kesejahteraan masyarakat dengan kemakmuran pribadi. Artinya bangunan
finansial yang akan didirikannya tidak bisa diperuntukkan untuk
dirinya dan keluarganya, tetapi juga untuk masyarakat luas.
Developer menjalankan rencananya langkah demi langkah secara
bertahap mencapai tujuannya, proses inilah yang amat disukainya.
Jika satu tujuan telah tercapai, maka dengan segera dia akan
menentukan tujuan baru yang lebih baik lebih besar. Dia membuat uang
bekerja lebih keras untuk mewujudkan tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar